Handed by : Sidiq Wahyu Oktaviano
Teologi Al-Ma’un merupakan dasar
utama yang berdiri dan berkembangnya Muhammadiyah dari awal berdiri hingga saat
ini. Teologi yang didasarkan pada Al-Quran ini didasari oleh 3 pilar kerja
yaitu: feeding, schooling, dan healing. Dari teologi ini lah
Muhammadiyah mampu bertahan lebih dari 100 tahun dengan memiliki banyak sekali
Amal Usaha. Kiai Dahlan dalam menerjemahkan teologi ini dengan tindakan yang
kreatif sehingga Kiai Dahlan sendiri yang mendirikan amal usaha di bidang
sosial, kesehatan, dan pendidikan. Dan hingga saat ini Muhammadiyah telah
memiliki 170 perguruan tinggi, 2500 sekolah, lebih dari 300 rumah sakit, dan
lebih dari 300 panti asuhan. Sungguh angka yang fantastis bagi sebuah
organisasi yang memilki begitu banyak amal usaha bahkan di dunia pun tidak ada
yg memiliki amal usaha sebanyak ini, keuali Muhammadiyah.
Dalam surat AL-Ma’un ini kiai Dahlan
menerjemahkan bahwa ibadah bukan hanya hubungan ke atas saja atau hanya sekedar
ritual seperti sholat dan lainnya, akan tetapi kiai Dahlan menafsirkan bahwa
ibadah itu juga sifatnya horizontal atau ibadah kepada sesame yaitu ibadah kita
kepada sesama manusia. Dalam buku Muhammadiyah Berkemajuan di jelaskan bahwa “
Islam tidak menyuruh orang untuk termenung seharian di masjid memutarkan
tasbih, tapi Islam ialah perjuangan, islam itu proses, islam itu perjuangan”,
ini lah yang menjadi ciri khas Muhammadiyah dengan teologi Al-Ma’unnya, artinya
setiap amal usaha yang dimiliki oleh Muhammadiyah merupakan sebuah usaha untuk
turut serta dalam memajukan bangsa ini.
Kemudian dari surat Al-Ma’un sendiri
sudah dijelaskan dalam ayat pertama menanyakan mengenai orang yang mendustakan
agama, kemudian dijelaskan dalam ayat selanjutnya mengenai orang-orang yang
mendustakan agama. Maka dalam hal ini jika kita tarik benang merahnya dalam 3
pilar kerja dalam teologi Al-Ma’un pertama mengenai feeding (santunan dan
pemberdayaan) dalam hal ini yang dimaksud feeding artinya memberikan
kesejahteran sosial bagi seluruh masyarakat tidak memandang perbedaan yang ada,
karena Islam adalah rahmatan lil ‘alamin, maka dari itu feeding dalam hal ini
selaras dengan arti surat Al-ma’un ayat 3, karena setiap masyarakat berhak
untuk hidup sejahtera dan jangan sampai ada orang miskin,
karena kemiskinan merupakan salah satu masalah bangsa. Muhammadiyah berkomitmen
untuk menumpas kemiskinan yang ada di Indonesia, serta dengan ayat ketiga ini
pula berdiri banyak sekolah yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah, karena Muhammadiyah ingin mencerdaskan bangsa Indonesia yang semua
warganya layak untuk mendapat pendidikan sesuai dengan standar. Kemudian pilar
kerja yang kedua yaitu schooling artinya memberikan hal yang layak kepada semua
guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera, dalam hal ini selaras dengan surat
Al-Ma’un ayat 2 yaitu menghardik anak yatim, dengan landasan ayat kedua ini
maka Muhammadiyah memiliki banyak sekali panti asuhan untuk anak yatim yang
tersebar di seluruh pemjuru
Indonesia. Kemudian pilar kerja yang
ketiga ialah healing, dengan semangat Al-Ma’un dalam ayat 3 dan 6 ini
yang menjadi landasan semangat kerja, dengan ini pula kiai Dahlan pada masa itu
menggandeng Budi Utomo dan Keraton untuk membangun Rumah sakit hingga saat ini
telah memiliki lebih dari 300 rumah sakit dan lembaga
sosial lainnya. Oleh karena itu kiai Dahalan
menggunakan surat ini menjadi landasan untuk membuat Amal Usaha yang terus
berkembang hingga saat ini, karena dalam surat ini dalam ayat 4-6 di jelaskan
mengenai orang-orang yang celaka dalam solatnya, dimana, orang
yang lalai dalam sholatnya dan orang yang riya’, artinya percuma kita sholat
akan tetapi disekitar kita masih banyak orang miskin yang masih susah untuk
makan, orang miskin banyak yang belum dapat sekolah, masih melihat anak yatim terlantar
begitu saja karena jika kita membiarkan orang yang ada di sekitar kita maka
kita juga akan celaka, maka dari itu semangat Al-Ma’un inilah yang mendasari
Amal Usaha yang dimiliki oleh Muhammadiyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar